Budaya Pus Am

Sebenarnya saya ragu untuk menulis artikel ini. Sedikit khawatir bila tulisan ini akan menuai kontraversi seperti jambul Khatulistiwanya Syahrini, karena artikel yang akan saya angkat menyangkut adat-istiadat masyarakat luas di daerah tempat tinggal saya. Setelah saya mempertimbangkan lebih lanjut, saya harus menulis artikel ini dengan berbagai sudut pandang yang berbeda. Sebab pada hakikatnya segala sesuatu hal senantiasa memiliki dua sisi yang bertolak belakang: baik dan buruk, positif dan negatif, menguntungkan dan merugikan.

Masyarakat di daerah barat daya provinsi Kalimantan Tengah mengenal budaya pus-am sejak zaman nenek moyang mereka menempati wilayah tersebut yang meliputi kabupaten Sukamara, kabupaten Lamandau, dan sebagian kabupaten Kotawaringin Barat. Ada pula masyarakat di wilayah selatan kabupaten Ketapang yang terletak di provinsi Kalimantan Barat. Lalu, apakah yang dimaksud dengan budaya pus am itu?

Lebih tepatnya pus am atau kerap juga dilafalkan pusam dalam aksen cepat, adalah suatu kebiasaan masyarakat di wilayah yang telah saya sebutkan di atas, di mana mereka enggan memedulikan suatu persoalan yang mungkin dianggap penting oleh lawan bicaranya. Secara harfiah pus dapat diartikan ‘biar saja’ dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi masyarakat cenderung mengartikannya sebagai suatu ungkapan yang berarti ‘masak bodoh’. Masyarakat di perbatasan Kalbar dan Kalteng seringkali melafalkannya, “pus am!” atau “pus am bah!” dengan intonasi meninggi pada kata ‘am’ dan memanjang pada pengucapan kata ‘bah’ menjadi ‘baaah!’ 

Kata ‘am’ dan ‘bah’ itu sendiri tidak memiliki makna yang berarti. Kedua kata tersebut hanya menjadi penghias kalimat, atau penekan kalimat yang mengindikasikan kasar-halusnya suatu pengucapan. Bunyi ucapan tersebut memang tidak nyaman didengar dan terkesan kasar. Akan tetapi kebiasaan mengucapkan kata-kata pus am telah mendarah daging di masyarakat sehingga menjadi tradisi. Saya kerap dibuat jengkel tatkala mendengar seseorang mengatakan pus am kepada saya. Seringnya saya mendengar kata-kata tersebut akhirnya saya menjadi terbiasa dan bersikap sabar ketika menyikapinya. Beberapa kejadian tidak menyenangkan yang pernah saya alami dengan budaya pus am antara lain sebagai berikut:

Pertama, waktu itu saya baru menjadi seorang guru di sebuah SMA. Murid-murid saya tidak berpakaian rapi layaknya pelajar. Dan saya menegur mereka, “Tolong dimasukkan pakaiannya ya, supaya kelihatan rapi!” Namun mereka membalas ucapan saya dengan pernyataan, “Pus am, Pak! Apa guna rapi-rapi?” sambil berlalu meninggalkan saya tanpa mengindahkan teguran saya. Melihat hal itu, saya hanya menggeleng-geleng kepala.

Kedua, pernah suatu ketika saya menyuruh salah seorang siswa untuk menjenguk temannya yang beberapa hari tidak masuk sekolah. “Sudah beberapa hari Rafta tidak masuk sekolah, bisakah kamu mampir ke rumahnya sepulang sekolah nanti? Barangkali dia sakit,” pinta saya waktu itu. Tak disangka jawaban murid yang saya mintai tolong itu seperti ini, “Pus am bah! Apa guna juga menjenguk dia? Biar ja amun dia sakit.” Ujarnya dengan nada datar. Mulut saya ternganga mendengar jawaban tersebut. Apakah dia tidak memiliki solidaritas, pikir saya.

Ketiga, saat sedang ujian berlangsung salah seorang siswa tak kunjung mengisi lembar jawabannya. Sementara waktu ujian akan segera habis. Secara kebetulan saya sedang mengawas. Tentu saja begitu saya melihat kejadian itu, saya langsung menegur siswa yang bersangkutan. “Tolong lembar jawabanmu segera diisi, karena waktu ujian sudah mau habis. Maaf, saya tidak bisa memberi perpanjangan waktu untuk itu,” ucap saya dengan hati-hati. Lagi, mata saya harus membelalak lebar mendengar tanggapan si empu kertas. “Alah, pus am bah, Pak! Mau waktunya habiskah, mau diperpanjangkah nggak urus. Biar nggak dapat nilai juga!” 

Saya tidak habis pikir mengapa orang-orang di daerah tempat tinggal saya memiliki pola pikir yang begitu pendek. Mereka tidak mau memedulikan apa yang orang lain khawatirkan meskipun hal tersebut berkaitan erat hubungannya dengan mereka. 

Kejadian lain yang pernah saya alami, suatu hari saya melihat seorang anak balita kira-kira berusia dua tahun berjalan kaki mengikuti ibunya keluar masuk hutan untuk mencari rebung. Panas matahari begitu terik, bocah itu tidak mengenakan alas kaki sama sekali. Bocah itu meraung-raung kesakitan sambil terus mengejar sang ibu yang berjalan jauh di depan. Saya tidak tega melihatnya, apalagi kaki si bocah dipenuhi luka parut akibat bergesekan dengan semak berduri dan ranting pepohonan yang tidak bersahabat dengannya. “Aduh Bu, ini anaknya kasihan luka-luka. Ayo saya antar ke puskesmas,” tawar saya seraya menggendong si bocah. Sang ibu dengan sikap acuh tak acuh, hanya menoleh ke arah saya sekilas kemudian melanjutkan langkahnya jauh ke dalam hutan. “Pus am, Pak! Suruh dia jalan lagi!” teriaknya tiba-tiba dari kejauhan. Ya, saya maklum penduduk lokal memang terbiasa berjalan tanpa alas kaki. Karena itulah mereka memiliki fisik yang sangat kuat. Tapi untuk anak seusia itu? Terlalu dini rasanya. Atau jiwa saya yang terlalu lembut?

Di lain waktu pernah pula seorang teman meminjam beberapa barang milik saya antara lain jam tangan, jaket, dan sepatu. Entah disengaja atau tidak, semua barang yang dipinjam oleh teman saya itu ditinggalkannya di kamar hotel ketika ia berjalan-jalan ke kota dengan kekasihnya. Setelah saya memintanya untuk mengembalikan barang-barang tersebut, dengan enteng teman saya ini menjawab, “Pus am bah! Ambil aja sendiri ke hotel sana!” Grr… Benar-benar menjengkelkan punya teman seperti itu. 

Ada banyak sekali kejadian berujung pus am yang saya alami. Kebanyakan pus am-pus am itu lebih bermakna ‘Sorry ya, aku nggak peduli’. Sampai akhirnya saya memahami mengapa tradisi pus am telah mendarah daging di masyarakat sejak zaman bahari. Konon dahulu kala di pedalaman pulau Kalimantan pada masa kolonialisme dan imperialisme bangsa barat, para kompeni tidak pernah sampai ke area pedalaman. Sehingga penduduk di pedalaman tidak terlalu menderita seperti halnya penduduk di kota yang notabene banyak mengalami penyiksaan. Penduduk pedalaman berjiwa bebas. Mereka berperang bukan untuk melawan penjajah, melainkan suku lain yang dianggap musuh oleh suku mereka. Begitu negara Indonesia merdeka dan pulau Kalimantan masuk ke dalam wilayah NKRI, penduduk di pedalaman tidak begitu mengerti makna sebuah kemerdekaan. Mereka kurang menjiwai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila seperti tenggang rasa, toleransi, musyawarah, dan jiwa nasionalisme. Saking kurang memahaminya, pernah saya mengunjungi suatu dusun di pelosok Kalbar pada bulan Agustus untuk melihat perayaan dirgahayu RI di sana. Setibanya di sana saya sangat kaget, karena saya merasa tiba-tiba bukan berada di negara sendiri. Sepertinya saya sudah tersesat ke Republik Polandia. Karena apa? Sang saka merah putih dikibarkan terbalik di setiap halaman rumah para penduduk dusun. Saat saya memberitahu warga bahwa pemasangan bendera di dusun mereka semua terbalik, lagi-lagi warga hanya menanggapi perkataan saya dengan kata, “Pus am!”

Apa saya terus tinggal diam menyikapi orang-orang di sekitar saya untuk melestarikan budaya pus am? Awalnya saya maklum, dan hanya bisa menerima perlakuan yang tidak mengenakkan ini secara sepihak. Seiring bergulirnya waktu akhirnya saya mencoba untuk menentangnya. Tentu saja bukan dengan cara yang ekstrim dan anarkis. Cara saya adalah menempatkan diri saya sebagai bintang drama Korea. Haha… mungkin ini lucu kedengarannya. Silakan Anda baca kembali cerita kejadian-kejadian yang telah saya alami di atas. Bayangkan kalau Anda sedang menyaksikan adegan drama Korea di mana para tokoh-tokohnya sedang cekcok satu sama lain. 

Setiap ada murid yang penampilannya tidak rapi, saya tetap menegur mereka untuk merapikannya tak peduli bila mereka mengatakan pus am kepada saya. Bila mereka tak mengindahkan perkataan saya, maka aksi drama Korea saya adalah menghalangi langkah mereka sebelum mereka berlalu meninggalkan saya. “Hey, biar saya saja yang merapikan pakaian kalian! Orang tua kalian tidak pernah mengajari bagaimana cara berdandan ya? Ayo, sini saya ajarkan sekalian! Penampilan saya sepuluh kali lebih rapi daripada Lee Min Ho. Kalian tahu itu?” Sengit saya seraya bergerak menghampiri mereka.

Setiap kali melihat murid yang tidak peduli terhadap keadaan temannya, saya membujuk mereka dari hati ke hati, “Ayolah, kalian tidak sedang putus cinta kan? Apa kamu tahu kalau dia selama ini sebenarnya sangat perhatian terhadapmu? Kamu pasti tidak tahu kan seberapa besar pengorbanan yang telah dia lakukan selama ini untukmu? Jadi, saya mohon jenguklah dia di rumahnya. Dia pasti akan sembuh setelah melihat kedatanganmu! Ayo, kita jenguk dia sama-sama!” 

Dan setiap kali saya mendapati teman yang tidak bertanggung jawab atas barang-barang yang mereka pinjam dari saya, maka aksi drama Korea saya selanjutnya adalah: “Bisa tolong tunjukkan kartu identitasmu? Silakan tunggu sebentar, tidak lama lagi polisi akan tiba di sini. Baru saja saya melaporkan kalau ada anggota teroris yang mengidap penyakit demensia di sini.”

Haha… Ini konyol sekali, kan? Mungkin ini terlalu frontal. Akan tetapi memang demikianlah karakteristik penduduk di daerah saya. Karakter mereka tidak berbeda dengan karakter orang Korea dalam drama. Saat seseorang bersikap frontal terhadap kita, maka cara jitu yang bisa mengatasinya adalah membalas tindakan secara frontal kembali. Bukan hanya diam menerimanya begitu saja secara sepihak. Karena itulah mengapa saya bersikap layaknya para aktor Korea.  

Usaha saya selama ini tidak sia-sia. Sebagai seorang guru yang berpacu dengan arus globalisasi, saya harus memiliki sikap kontemporer. Di mana jiwa pendidik yang bersemayam di dalam diri saya tidak harus selamanya ortodoks yang senantiasa mengikuti sikap kharismatis Oemar Bakri, sang guru teladan yang fenomenal itu. Katakan saja saya adalah seorang guru yang sensasional, tetapi justru sikap seperti inilah yang cocok diterapkan dalam mendidik putra-putri generasi muda di daerah saya. Dengan berbagai metode pendekatan sensasional yang saya lakukan terhadap orang-orang di sekeliling saya, pada saat ini budaya pus am telah berbalik memberi kesan yang jauh lebih baik daripada empat belas tahun sebelumnya. 

Ketika seorang teman belum mengembalikan uang yang dipinjamnya, sang pemberi pinjaman berkata: “Pus am bah! Enggak apa-apa, nggak dikembalikan juga. Saya ikhlas kok!” Oh, tidakkah ini sangat dermawan? 

Ketika seorang teman membayarkan makanan yang kita makan, kita bermaksud mengganti biaya yang telah dibayarkannya. Maka teman itu akan berkata, “Nggak usah diganti! Pus am bah, biar saya yang bayar!” 

Dengan demikian dari dua contoh kejadian di atas, perkataan pus am telah mengalami pergeseran makna menjadi: “Sudahlah, biar saja tidak apa-apa!” dengan penekanan yang sangat halus. Itulah pengalaman saya dalam kurun empat belas tahun terakhir mengenai budaya pus am di daerah saya. Tak diduga budaya dalam drama Korea bisa memberikan manfaat dalam kehidupan saya. Percayalah, di mana ada aksi pasti akan menimbulkan reaksi. Sampai jumpa di tulisan saya berikutnya ya. Salam…

Sinopsis Drama Korea : Stay With Me, My Love!

image

Balik lagi BJ Sugih dengan tulisan terbarunya 😁 😀 😄. Terima kasih buat kesetiaan pemirsa yang selalu baca tulisan gue. Kali ini gue mau ngupas drama Korea jadul yang pernah gue tonton and sekarang ceritanya lagi ditayangin ulang di LBS TV. Cuma ganti judul, Agan-agan!

Jadi gini, kemaren ada temen yang whatsapp gue. Biasa, keseringan yang WA gue ibu-ibu rumah tangga yang doyan banget nonton drama 👵 👱 . Sebut aja salah satu namanya Maemunah 👩 , bukan nama sebenarnya sih. Nama aslinya mah Mamat Aminah. Nama yang aneh kan? Dia cewek apa cowok? Jangan-jangan hermaprodit lagi! 🙈 Tenang sodara-sodara… 💁 Dia cewek tulen kok! Beneran… Sumpah! ✌ (Gue belom pernah lihat dalemannya sih, jadi gak tahu juga. Haha… 😋 ). Tapi yang jelas di KTP-nya tertulis jenis kelaminnya PEREMPUAN! Katanya sih waktu ibunya ngandung, dikira yang bakal lahir cowok 👶 . Jadi bokapnya entu udah nyiapin nama ‘Mamat’ buat si calon bayi. Eh gak taunya pas nyokapnya ngelahirin, yang brojol malah cewek 👼 . Makanya dikasih nama tambahan ‘Aminah’ di belakang nama si Mamat entu. Soalnya nama Mamat udah keburu terdaftar duluan di formulir penerima tunjangan anak PNS. Tapi orangnya ogah dipanggil Mamat. Takut disangka laki. Dipanggil Amin juga terlalu maskulin buat dia. Dipanggil Minah takut dikira pembantu. Alhasil temen-temennya pada ngasih nama baru buat dia. Jadi deh Maemunah panggilannya 😜 .

WA dari Maemunah : “Gih, di blog lu pernah nulis drama Korea ‘Stay With Me, My Love’ kagak?” 💑

Gue : “Drama yang mana ya? Ko lu tahu gue punya blog? Emang lu suka baca blog gue?” 😒

Maemunah : “Hehe… Silent Reader.” 😅

Gue : “Kayanya gue baru denger judul dramanya.” 😰

Maemunah : “Tonton deh di LBS tiap sore jam 5! Ada siaran ulangnya juga jam 1 malem sama recapnya lagi sepanjang malam hari Minggu!” 🙂

Gue : “Oke deh entar gue lihat!” 👌

Maemunah : “Kalo misalnya lu pernah nonton, please kasih tau gue ya endingnya!” 🐝

Aneh. Baru sekali ini gue dapet permintaan buat ngereview ending cerita yang pernah gue tonton. Bukannya malah gak asyik ya kalo kita tahu endingnya duluan? Kan gak seru kalo cerita itu udah ketebak alur ceritanya bakal gimana dan dibawa ke mana. Tapi di sisi lain kalo ceritanya emang udah direrun berkali-kali di tv sementara penontonnya baru sekali nyimak, kayanya wajar juga sih seumpama ada penonton yang langsung pengen tahu finalnya kaya apa. Well Maemunah, simak ye ulasan gue… 👇

image

Jadi judul drama ini sebelumnya adalah “My Love By My Side” dan di negara luar lebih dikenal dengan judul “Nice To Meet You” atau judul asli versi Bahasa Korea-nya “Nae Sarang Nae Gyeotae”. Ditayangin pertama kali tahun 2011. Para pemerannya, simak yuk :

Pemeran Utama
Lee So Yeon sbg Do Mi Sol (cewek kalem, berdedikasi sama pekerjaan, & enerjik)

image

Lee Jae Yoon sbg Lee Seo Ryong (cowok yang naksir Mi Sol)

image

Ohn Joo Wan sbg Go Seok Bin (cowok yang ngehamilin dan menyia-nyiakan Mi Sol)

image

Keluarga Mi Sol
Kim Mi Sook sbg Bong Sun Ah (emaknya Mi Sol)

image

Moon Chun Shik sbg Kim Woo Dong (pamannya Mi Sol)
Lee Tae Woo (이태우) sbg Bong Young Woong (anaknya Mi Sol)

image

Keluarga Seo Ryong
Kim Mi Kyung sbg Choi Eun Hee (nyokap Seo Ryong)

image

Kim Myung Kook sbg Lee Man Soo (bokap Seo Ryong)

image

Sa Mi Ja sbg Sara Jung (nenek Seo Ryong)

image

Lee Eui Jung sbg Lee Joo Ri (bibi Seo Ryong)

Keluarga Seok Bin
Jun Hye Bin sbg Jo Yoon Jung (bini Seok Bin)

image

Lee Hwi Hyang sbg Bae Jung Ja (nyokap Seok Bin yang ambisius)

image

Kim Il Woo sbg Go Jin Taek (bokap Seok Bin)
Moon Ji In sbg Go Soo Bin (adeknya Seok Bin)

Choi Jae Sung sbg Go Jin Gook (pakdenya Seok Bin)

image

Jung Hye Sun sbg Ms. Kang (mertuanya Go Jin Gook, pemilik Jinsung Food)

image

Sinopsis :

image

Drama Korea “Stay With Me My Love” nyeritain soal seorang siswi SMA, 19 tahun,  yang hamil dan ngelahirin bayi. Dia ngurus bayinya sendiri dan gak nyangka bakal nemuin cinta sejatinya. 😱

Ceritanya Do Mi Sol adalah seorang siswi yang hamil di luar nikah, dia berhubungan badan sama bokinnya yang bernama Seok Bin. Jung Ja, emaknya Seok Bin sebenarnya sahabatan sama emaknya Mi Sol yang guru les piano, Sun Ah. Tapi Jung Ja mandang hina ke keluarganya Mi Sol yang hidup miskin. Sementara Jung Ja menaruh harapan kelak suatu saat Seok Bin bakal ngewarisin Jinsung Food, perusahaan milik Nyonya Kang. Di mana Nyonya Kang ini adalah mertuanya Jin Gook. Dan Jin Gook adalah kakak dari suaminya Jung Ja (Jin Taek). Jung Ja sekeluarga numpang tinggal di rumahnya Jin Gook yang juga satu atap sama Nyonya Kang. Dasar Jung Ja licik, dikasih hati mintanya jantung! Dia malah berusaha nyingkirin keluarga Nyonya Kang, supaya perusahaan Jinsung Food jatuh ke tangan anaknya, Seok Bin. Padahal Jung Ja juga punya anak cewek yang bernama Soo Bin, tapi gak pernah diperhatiin. Jung Ja lebih perhatian sama Seok Bin. Alih-alih gara-gara perhatian Jung Ja yang berlebihan malah bikin Seok Bin ngerasa tertekan. Di saat itulah Seok Bin nemuin Mi Sol buat curhat. Seok Bin yang kalut malah terlena sama keadaan di rumah Mi Sol yang lagi hujan deras. Terjadilah perbuatan terlarang kedua anak SMA itu. 😓

Jung Ja akhirnya tahu kalo Mi Sol ngandung anaknya Seok Bin. Terus Jung Ja minta Mi Sol buat ngegugurin kandungannya (sinetron banget ya, sodara-sodara!). Mi Sol pun putus asa dan dilema antara ngegugurin kandungannya atau enggak. Sun Ah akhirnya juga tahu soal kehamilan anaknya. Lantas Sun Ah  ngajak Mi Sol pindah rumah setelah Woo Dong, pamannya Mi Sol, nyolong duit Sun Ah dan minggat dari rumah gara-gara sering berantem sama Sun Ah. Habisnya Woo Dong pemalas, gak mau nyari kerja. Kegiatannya sehari-hari cuma makan dan tidur. Wajar kalo Sun Ah ngamuk-ngamuk saban hari. Mi Sol yang sedih dipermalukan teman-teman sekolahnya lantaran ketahuan hamil, terpaksa ngikutin kemauan nyokapnya pindah rumah ke luar kota. Pas lagi kemas-kemas, Jung Ja datang nyamperin Sun Ah buat ngasih uang sambil memohon supaya Sun Ah & Mi Sol jangan muncul lagi di hadapan keluarganya terutama Seok Bin. Dalam perjalanan Sun Ah sengaja ngebuang ponselnya 📱 ke jalanan buat ngehilangin jejak dari Woo Dong sama Jung Ja. (Waduh sayang banget Mak, mending kasih buat gue aja hpnya. LOL).

Waktupun bergulir ⏳⏰ . Seok Bin pergi ke Amerika ✈ 🗽buat ngelanjutin pendidikannya dan menikah sama Yoon Jung, gadis pilihan keluarganya 🎎 . Selama itu pula diam-diam Mi Sol ngelahirin anaknya dan dikasih nama Young Woong. Tapi Sun Ah bikin skenario seolah-olah Young Woong anak kandungnya. Dan Mi Sol jadi kakaknya Young Woong. Semua terpaksa dilakuin Sun Ah supaya Mi Sol bisa ngelanjutin sekolah dan ngeraih cita-citanya jadi reporter tv 🎓 📺 .

Tujuh tahun berlalu, Young Woong tumbuh jadi anak yang lucu, pintar, & ngegemesin 👨 . Bersamaan sama itu pula Seok Bin pulang ke Korsel sama istrinya. Sepulangnya dari Amerika ke Korea Yoon Jung dipaksa hamil sama Jung Ja. Sebab di saat yang sama, gak sengaja Jung Ja ngeliat kemunculan Mi Sol sama keluarganya yang balik lagi ke kota mereka. Jung Ja kaget ngelihat kehadiran si kecil Young Woong di tengah mereka. Jung Ja punya firasat kalo Young Woong anaknya Seok Bin. Diam-diam Jung Ja nyoba tes DNA nyamain rambutnya Young Woong sama Seok Bin. Hasil tesnya positif Young Woong adalah anak Seok Bin (untung bukan anak gajah ya sodara-sodara… 🐘 ). Makanya Jung Ja maksa Yoon Jung supaya hamil. Akhirnya Yoon Jung hamil setelah beberapa kali menolak keinginan Jung Ja. Namun ternyata setelah diperiksa dokter yang juga kawan lamanya sendiri Seok Bin didiagnosis mandul sama dokter. Rupanya saat di Amerika Seok Bin pernah mengalami kecelakaan yang berakibat fatal terhadap kesuburannya sebagai laki-laki. Lantas siapa yang telah menghamili Yoon Jung? Dia adalah Jason, kawan lama Yoon Jung yang sedang berkunjung ke Korea untuk urusan bisnis. Waktu itu Yoon Jung sedang kecewa kepada Seok Bin dan menyangka Seok Bin berselingkuh dengan Mi Sol. Jason yang mengajak Yoon Jung dugem bareng sampai mereka mabuk, tanpa sadar melakukan hubungan satu malam yang terlarang. Setelah malam itu berlalu Yoon Jung melarang Jason untuk menemuinya lagi.

Ceritanya berlanjut waktu Seok Bin tau ternyata Mi Sol nggak ngegugurin bayinya. Dia kemudian ngedeketin Mi Sol lagi. Di sisi lain Mi Sol malah lagi deket sama pemuda yang bernama Lee Seo Ryong 💗 , karyawan Jinsung Food yang sering gak sepaham sama Seok Bin. Pertemuan pertama Mi Sol sama Seo Ryong juga gak berkesan bagus. Berawal dari pekerjaan Mi Sol sebagai tukang pengantar susu pagi & sore 🌄 🌅 . Suatu hari susu-susu botolan yang dianterinnya dari rumah ke rumah dicuri orang yang sengaja ngejelekin citra toko susu tempat kerjanya Mi Sol. Pimpinan Mi Sol ngancam bakal motong gaji Mi Sol kalau susu yang diantarnya nggak sampai ke tangan konsumen. Pagi-pagi banget pas Seo Ryong berangkat kerja, Seo Ryong menangkap basah maling yang lagi nyolong susu di kotak pos blok rumahnya. Sayangnya si maling berhasil kabur dan justru malah dia yang disangka maling sama Mi Sol. Gara-gara dipukulin Mi Sol pake sapu, laptop Seo Ryong rusak 💻 .  Waktu diseret ke kantor polisi, Seo Ryong nggak terbukti bersalah. Seo Ryong juga minta ganti rugi laptopnya yang rusak dengan laptop baru seharga $500. Mi Sol sama sekali gak punya uang buat ngegantinya dan malah ngasih KTP-nya sebagai jaminan dengan janji Mi Sol bakal ngeganti semua kerugian Seo Ryong. Sejak saat itu mereka berdua jadi sering ketemu dan selalu ada kejadian yang bikin mereka sial tapi juga bikin mereka semakin dekat. Nah, suatu ketika lagi Mi Sol ngelamar kerja part time ke Jinsung Food, gak disangka orang yang ngewawancarainnya adalah Lee Seo Ryong. Di sini juga akhirnya Mi Sol ketemu lagi sama Seok Bin, cowok yang udah nyampakkin dia kaya sampah.

image

Cerita semakin rumit, Nyonya Kang dihantui perasaan bersalah terhadap mendiang anaknya, istri Jin Gook, Sun Ah. Tapi eits ini bukan Sun Ah nyokapnya Mi Sol ya! Kebetulan aja namanya sama. Sebelum Sun Ah nikah sama Jin Gook, Sun Ah pernah hamil di luar nikah. Terus bayinya 🚼 dibuang oleh Nyonya Kang di depan pintu rumah Nyonya Kong. Oleh Nyonya Kong bayinya Sun Ah dikasihkan ke keluarga Nyonya Sara Jung. Terus pembuangan bayi berantai tersebut berakhir di tangan anaknya Nyonya Sara Jung & menantunya, yaitu Lee Manh Soo & Choi Eun Hee. Bayi itu akhirnya diberi nama Lee Seo Ryong! What? Jadi Seo Ryong itu sebenarnya adalah cucu kandung Nyonya Kang? Beu… Benangnya kusut banget ini mah! 😥

Diam-diam Nyonya Kang menyewa orang buat nyari keberadaan Nyonya Kong yang udah pindah rumah demi nemuin cucunya yang dulu pernah dia buang. Sialnya Jung Ja yang mengetahui hal ini sengaja ngejegal langkah Nyonya Kang supaya Seok Bin jadi pewaris perusahaannya berhubung Jin Gook gak dikaruniai anak dari pernikahannya sama Sun Ah. Dengan segala cara Jung Ja bakal ngehancurin siapa aja yang dianggap penghalang baginya 👻 💀 .

Setelah sekian lama menghilang Woo Dong, paman Mi Sol, akhirnya muncul lagi di hadapan Mi Sol. Dia minta kumpul bareng lagi seperti dulu lantaran udah gak punya apa-apa lagi. Woo Dong juga terlibat hubungan asmara sama Joo Ri yang gak lain adalah bibinya Seo Ryong yang udah perawan tua. Sara Jung berupaya buat ngejodohin Joo Ri sama beberapa cowok tajir yang ada di Korea lewat berbagai biro perjodohan tapi hasilnya selalu nihil. Sampe akhirnya Sara Jung ketemu teman lamanya yang gak lain adalah Nyonya Kang. Cerita punya cerita setelah beberapa kali pertemuan, kedua wanita tua itu sepakat buat ngejodohin Joo Ri sama Jin Gook. Sayangnya Joo Ri & Jin Gook sama-sama nolak perjodohan itu mentah-mentah. Justru Jin Gook malah ketemu Sun Ah, nyokapnya Mi Sol yang ternyata cinta pertamanya Jin Gook. Terang aja CLBK, deh! 💖 (Bukan CiLukBaKekok lho ya 😛 ). Dulu banget ceritanya Jin Gook pernah ngekos di rumah nyokapnya Sun Ah. Nah mendiang  nyokap Sun Ah kelewat baek terhadap Jin Gook. Jin Gook paling suka pasta kacang buatan mendiang nyokapnya Sun Ah.  Tapi selepas ngejalanin wamil (wajib militer, red) Jin Gook lost contact sama keluarga Sun Ah. Padahal dia berniat nikahin Sun Ah. Akhirnya Jin Gook malah dapet Sun Ah yang laen, anaknya Nyonya Kang 😌 . Nah, semenjak pertemuan mereka kembali setelah 30 tahun lamanya Sun Ah juga jadi rajin ngasih masakan buat Jin Gook saking baiknya perhatian Jin Gook ke Young Woong.

Di lain cerita Yoon Jung pernah tubrukan sama Mi Sol di parkiran mobil dan nyebabin cincin kawinnya Yoon Jung terlepas. Mi Sol dibentak habis-habisan oleh Yoon Jung. Tapi berkat Seo Ryong cincinnya ketemu. Di hari lainnya lagi Yoon Jung nyaris kena tipu 3 orang cowok yang pura-pura ketabrak sama Yoon Jung. Secara kebetulan Mi Sol ngelihat kejadian itu dan ngasih tahu Yoon Jung kejadian yang sebenarnya. Dari sinilah persahabatan Mi Sol & Yoon Jung berawal. Yoon Jung gak sadar kalo Seok Bin yang udah jadi suaminya pernah punya hubungan khusus sama Mi Sol. Sampe pada suatu malam, Seok Bin pulang ke rumah dalam keadaan mabok gara-gara frustrasi ditolak sama Mi Sol terus ketahuan sama Yoon Jung. Lama-kelamaan Yoon Jung curiga sama hubungan Seok Bin dan Mi Sol. Persahabatan antara Mi Sol & Yoon Jung yang tadinya adem berubah jadi api cemburu yang mematikan. Setelah Mi Sol keterima bekerja di stasiun tv yang juga tempat kerjanya Yoon Jung, Yoon Jung malah berusaha ngejatuhin dan mempermalukan Mi Sol.

Percintaan Mi Sol & Seo Ryong terus berkembang. Gitu juga sama hubungan Woo Dong & Joo Ri, Jin Gook & Sun Ah. Di saat ketiga pasangan itu berniat nikah, tantangan bermunculan. Nyokap Seo Ryong ternyata guru Mi Sol pas SMA. Kontan sang nyokap tahu banget masa lalu Mi Sol yang suram. Sementara itu Sara Jung menentang keras hubungan Joo Ri sama Woo Dong lantaran Woo Dong pemuda miskin. Nyonya Kang juga nggak ngerestuin hubungan Jin Gook sama Sun Ah gara-gara Nyonya Kang terlalu sering diprovokasi sama si Jung Ja, iblis betina yang jahat. Belum lagi perselingkuhan Jin Taek sama temen kerjanya Sun Ah perlahan-lahan mulai terkuak. Bisa stress tuh si Jung Ja. Well, life must go on!

Benang merah cerita ini sebenarnya adalah kasus kehamilan di luar nikah seperti masalah yang dialamin Mi Sol yang ngelahirin Young Woong, Sun Ah (anak Nyonya Kang) yang ngelahirin Seo Ryong, dan Joo Ri yang ngandung anaknya Woo Dong. Jadi nasib Seo Ryong ternyata sama dengan nasibnya Young Woong. Bedanya Seo Ryong dibuang pas masih bayi oleh Nyonya Kang lantaran gak jelas bokapnya siapa. Sementara Young Woong dirawat baik-baik sama keluarga Mi Sol penuh kasih sayang, meski Mi Sol harus ngorbanin perasaannya sebagai seorang ibu jadi seorang kakak. Gitu juga sama kelakuan Jung Ja dan Nyonya Kang, mereka punya beberapa persamaan. Keduanya sama-sama nelantarin cucu mereka sendiri. Tapi pada akhirnya mereka sama-sama menyesal atas perbuatan mereka itu.

Ending dari drama yang panjangnya 50 episode ini, wah happy ending deh! Udah gitu! Tonton aja sendiri! Eits, gue kasih bocoran deh. Tapi dikit aja ya… Finally Seo Ryong gets married with Mi Sol (Thanks God buat pasangan yang serasi ini). Nyonya Kang akhirnya tahu siapa cucu kandungnya yang sebenarnya. Mi Sol berhasil jadi reporter tv yang selalu ngeliput berita soal remaja-remaja yang hamil di luar nikah.  Terus Seok Bin masuk penjara tapi gak lama kemudian keluar. Selang beberapa saat keluar dari penjara Seok Bin ngalamin suatu masalah dan dia tertimpa kecelakaan. Sementara Jung Ja jadi sering mabuk-mabukan pusing nggak kebagian harta. Dan Sun Ah nyokap Mi Sol hidup bahagia sama suaminya, Jin Gook 😘 .

Nah Maemunah, moga puas ya sama review gue^^ . Menurut gue cerita drama ini kurang-lebih sama aja kaya sinetron Indonesia. Mirip sinetron Tersanjung pas gue kecil. Haha… Gak tahu deh tuh sinetron habis di season berapa. Sedikit mirip juga sama film MBA yang pernah dibintangin Nikita Willy. Tapi bedanya drama ini dari sinetron Indonesia, drama ini gak terlalu lebay, akting para pemaennya juga terkesan natural banget bikin gue kaya lagi nyaksiin kisah kehidupan nyata, dandanan para artisnya juga gak terlalu menor kaya artis Indonesia, terus dialognya gak terkesan dibuat-buat. Gue suka banget sama Lee So Yeon yang meranin karakter Mi Sol. Potongan rambutnya mirip banget sama tokoh Narumi di J-Dorama jadul tahun 1996 : The Ordinary People. Lee Jae Yoon juga ganteng maksimal, serasi banget dipasangin sama Lee So Yeon. Cuma gue heran kenapa harus Seo Ryong yang jadi pasangan Mi Sol? Bukan Cakwe sama Bakpao! *Ups, salah fokus* Pokoknya tetep dah Mi Sol emang cocok sama Seo Ryong^^ Kalo pembaca ada yang ketemu mereka berdua, tolong sampein ya salam dari gue. Hehe… Oh ya, gue juga geregetan gemes abis sama Lee Tae Woo bocah yang meranin Young Woong. Pengen banget punya anak kaya dia. Sini Tae Woo, jadi anak Om Ugih aja^^ . Terakhir pesan moral yang mau disampein dalam drama ini antara lain :

1. Hindarilah free sex! Karena free sex bisa bikin hidup kita sengsara! Kalo kalian masih berstatus pelajar, fokus belajar yang benar supaya hidup kalian sukses! 📚
2. Jangan tamak sama harta karena bisa bikin kita gila! 💰
3. Jangan ngelakuin hal-hal bodoh (semisal bunuh diri, mabok, dll) kalo kalian lagi punya masalah! Omongin baek-baek sama orang-orang terdekat kalian supaya kalian punya solusi buat ngatasinnya!
4. Jangan patah semangat pas hidup kalian lagi susah! Hidup ini kaya roller coaster 🎢  muter naek ke atas penuh kebahagiaan, jerit-jerit histeris ketakutan pas jungkir balik turun ke bawah. Siapin mental sedini mungkin buat naek dan mungkin bisa turun lagi!
5. Jangan suka maksain cinta! Karena cinta itu sama kaya karet. Semakin ditarik bisa jadi putus. 💓 💔
6. Selalu bisa ngejaga diri di manapun kita berada. Jangan sampe kita terjerumus pergaulan yang enggak benar!

Thanks semuanya udah mampir di mari. Kalo ada yang gak sesuai tolong dikomen ya! Annyeonghigaseyo chingu^^ Bye… 🎉 🎊

Drama Korea Favoritku : The Royal Family

jisung2lis-ki-tae-youngsoonhohyeon jinhyeonjinjiseongRoyal-Family6

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Beberapa minggu terakhir ini insomnia yang kualami rasanya semakin akut. Aku baru bisa terlelap tidur setelah hari menjelang pagi dan kembali bangun beberapa jam sesudahnya. Untunglah aku senantiasa ditemani oleh drama-drama Asia kesukaanku di LBS TV dan Haari TV. Salah satu drama yang paling kusukai adalah drama Korea yang berjudul The Royal Family. Meskipun itu adalah drama jadul dan sudah kelewat basi untuk kukupas di sini, namun aku sangat bersemangat untuk menulisnya kembali berhubung banyaknya sinopsis yang tidak sesuai di blog-blog sebelah. Mengapa aku menyukai drama ini? Alasannya karena Jisung! Sejak pertama kali melihat aksinya dalam ALL IN pada awal dekade 2000 silam (ups, jadul banget ya! 😀 ) aku sudah mengagumi aktingnya. Aku bahkan pernah berharap Jisung akan menikah dengan aktris cantik idolaku Song Hye Kyo. Sayang seribu sayang ternyata kisah cinta mereka berdua kandas di tengah jalan. Mereka berdua tidak berjodoh meskipun mereka terlihat seperti pasangan serasi. Tapi it’s ok-lah, aku tetap mengagumi mereka berdua kok! Hehehe…

 

 

Yum Jung Ah as Kim In Sook

Yum Jung Ah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ji Sung as Han Ji Hoon

 

Kim Young Ae as Gong Soon Ho

 

 

Cha Ye Ryun as Jo Hyun Jin

 

Jun Noh Min as Uhm Ki Do

 

Dongho Jo Byung Joon

 

 

 

 

 

 

 

 

The Royal Family mengangkat kisah tentang seorang wanita malang bernama Kim In Sook yang menikahi seorang pria dari keluarga chaebol (bangsawan kaya) pewaris perusahaan JK Group, Gong Dong Ho. Kim In Sook sebenarnya adalah Kim Mary. Ia memanipulasi kematiannya sendiri guna menghindari masalah yang tengah menimpanya. Ternyata Kim In Sook menyimpan masa lalu yang sangat kelam. Kehidupan rumah tangga Kim In Sook bersama Dong Ho tidak berlangsung bahagia. Sebab ibu mertuanya tidak pernah merestui pernikahan mereka dengan alasan Dong Ho selalu mengatakan kepada sang ibu, Gong Soon Ho, bahwa In Sook memiliki karakter yang jauh berbeda dengan sang ibu. Gong Soon Ho yang licik merestui pernikahan putranya dengan cara menipunya melalui surat perjanjian. Dong Ho tidak menyadari kalau surat perjanjian yang ditandatanganinya atas permintaan ibunya berlapis ganda. Ia menandatangani surat pada lapisan kedua yang sebenarnya berisi pernyataan bahwa setelah menikah dengan In Sook, nama Dong Ho dicoret dari daftar pewaris perusahaan.

 

In Sook yang malang selalu berada di bawah tekanan ibu mertuanya dan dibayang-bayangi oleh masa lalunya selama 18 tahun. Akibatnya ia menderita insomnia karena terlalu sering memikirkan masalahnya. Kehadirannya sama sekali tidak pernah dianggap dalam keluarga JK. In Sook selalu dipanggil ‘K’ oleh seluruh anggota keluarga JK seolah ia tidak memiliki nama. Setelah kecelakaan helikopter yang menewaskan Dong Ho, Gong Soon Ho berusaha menyingkirkan In Sook agar saham yang dimiliki Dong Ho tidak jatuh ke tangan In Sook, menantu yang sangat dibencinya. Di saat itulah Han Ji Hoon hadir menjadi pengacara baru keluarga JK. Ji Hoon sudah sangat lama mengenal In Sook sejak mereka tinggal di panti asuhan. Sebelumnya Ji Hoon pernah difitnah menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan terhadap seorang gadis bernama Moo Young dan anak laki-laki bernama Hyeon Jeong Jo yang tinggal satu panti asuhan dengannya. Ji Hoon dituduh menjadi tersangka karena di samping mayat Jeong Jo ditemukan boneka beruang miliknya. Sebuah boneka bertulisan nama Willshire yang dijahit oleh In Sook untuknya. Di saat itulah In Sook mengirimkan pengacara untuk membebaskannya, dan bertahun-tahun kemudian Ji Hoon tumbuh dewasa menjadi seorang jaksa dan dia berhasil menyeret pelaku pembunuhan sebenarnya yang tak lain adalah bapak kepala panti, Choi Jae Sik. Ji Hoon pun berhasil memulihkan nama baiknya kembali. Karena merasa berhutang budi kepada In Sook, Ji Hoon bermaksud menjadi pengacara pribadinya dan membantunya mendapatkan hak waris Dong Ho yang selama ini telah dimanipulasi oleh Gong Soon Ho. In Sook bersikeras merebut tahta presiden JK dari Gong Soon Ho demi masa depan putranya yang sedang belajar di Amerika, Jo Byung Joon. Sayangnya para menantu di keluarga JK sangat menentang usahanya. Semua anggota keluarga JK saling berebut tahta kepresidenan perusahaan JK Group. Terutama Dong Jin, anak sulung Gong Soon Ho, dan istrinya yang bernama Im Yoon Seo. Mereka dicoret dari daftar ahli waris gara-gara terlalu banyak skandal yang mereka perbuat. Dong Jin memiliki affair dengan seorang aktris cantik, demikian pula halnya dengan Yoon Seo yang berselingkuh dengan Ohm Ki Do, asisten keluarga JK yang telah mengabdi selama 18 tahun. Belum lagi skandal video porno yang beredar di internet yang diperbuat oleh putri tunggal mereka. Keberadaan Yoon Seo sendiri menjadi ancaman besar bagi In Sook karena ia sangat membenci In Sook dan ingin menjegal langkahnya dalam meraih kursi presiden JK Group. Untunglah In Sook memiliki tangan kanan yang dapat diandalkan, pria setengah baya yang juga terlibat dalam kasus masa lalunya, Ohm Ki Do. Walaupun Ohm Ki Do adalah asisten keluarga JK, akan tetapi sikapnya sangat baik kepada In Sook. Demi In Sook ia rela mati melakukan apapun untuknya.

 

Ji Hoon mendengar kabar bahwa keluarga JK merencanakan konspirasi dengan menganggap In Sook sebagai orang bodoh yang suka berjudi dan mereka berniat mengambil hak asuh Byung Joon dari In Sook. Karena merasa iba kepada In Sook, Ji Hoon memutuskan untuk membantu In Sook dalam meraih kedudukan presiden JK Group. Ji Hoon mulai sadar dengan perasaannya kepada In Sook yang 15 tahun terlampau lebih tua darinya. Baginya In Sook adalah wanita berhati malaikat yang senantiasa melindunginya. Berulang kali Ji Hoon mengajak In Sook pergi meninggalkan JK Group untuk selamanya. Namun In Sook selalu menolak permintaannya. Di tengah percintaan In Sook dan Ji Hoon, secara blak-blakan Jo Hyeon Jin, putri bungsu Gong Soon Ho mengungkapkan perasaannya kepada Ji Hoon. Ia kerap mendatangi Ji Hoon dan memintanya untuk menjauhi In Sook, namun sayang Ji Hoon sudah kepalang cinta mati kepada In Sook.

 

Suatu hari ketika In Sook berhasil mendapatkan kedudukan yang diinginkannya, datang seorang pemuda bule bernama Johnny Hayward dari Amerika yang mencari keberadaan ibunya dan tak lain adalah Kim Mary. Johnny datang sambil membawa boneka beruang milik ayahnya yang bernama Willshire. Melihat kedatangan Johnny membuat perasaan In Sook tidak tenang. Ia khawatir Johnny akan menjadi penghalang baginya. Setelah In Sook menyembunyikan Johnny dalam ruang kerjanya, Johnny menghilang dari ruangan. Ji Hoon sangat terkejut mendengar kabar dari sahabatnya yang juga seorang jaksa bernama Kang Choong Ki bahwa telah ditemukan sesosok mayat di sebuah taman tidak jauh dari Hotel JK atas nama Johnny Hayward dalam keadaan tertusuk di perutnya, di samping mayat itu pula ditemukan sebuah boneka beruang bertuliskan Willshire yang sama persis dengan milik Ji Hoon. Lantas Ji Hoon pun berusaha menguak kasus tersebut karena menyangkut kasusnya terdahulu. Setelah diusut, akhirnya kasus tersebut mengacu kepada Kim Mary yang tak lain adalah In Sook. Sedikit demi sedikit masa lalu In Sook pun mulai terkuak. Flashback kembali berputar dalam ingatannya menuju peristiwa 18 tahun lalu…

 

Saat berusia 7 tahun Kim Mary ditemukan oleh seorang tentara yang tak lain adalah Ohm Ki Do di stasiun kereta tanpa orang tua. Ohm Ki Do membawanya dan menitipkannya kepada Nyonya Kang Mi Ja. Ia adalah seorang germo yang bekerja di pangkalan militer Amerika Serikat. Oleh Kang Mi Ja, In Sook diserahkan kepada keluarga Tuan Han Ji Eun yang tak lain adalah ayah Ji Hoon bersama istrinya Seo Soon Ae, keluarga kecil ini tinggal bersama Kang Mi Ja di camp militer Amerika Serikat. Saat usia Kim Mary genap 15 tahun, Kang Mi Ja menjadikannya pelacur dan menjual keperawanannya kepada para tentara Amerika di bar tempat para tentara berpesta. Maka terjadilah tawar-menawar antara para tentara Amerika di dalam bar. Seakan-akan Kim Mary adalah barang dagangan yang sedang dilelang. Seorang tentara bernama Willshire telah lama menaruh hati kepada Mary dan berusaha menyelamatkannya dari tentara lain yang bernama Steve, sebab Steve senang memperawani para gadis kemudian membunuhnya. Ternyata setelah Willshire berhasil memenangkan pelelangan atas Mary, Willshire sama sekali tidak menyetubuhi Mary karena ia tahu Mary masih ingin terus bersekolah demi meraih cita-citanya. Tanpa sepengetahuan Willshire diam-diam Steve membawa pergi Mary dan bermaksud memperkosanya. Beruntung Han Ji Eun berhasil menyelamatkannya meski harus mempertaruhkan nyawanya. Ohm Ki Do yang kebetulan melihat hal tersebut segera menghampiri. Pertarungan melawan Steve pun tak terelakkan. Sementara itu Mary dalam keadaan ketakutan memukul kepala Steve dari belakang dengan batu besar hingga membuatnya tewas. Ohm Ki Do membawa pergi Mary dan memalsukan kematian Mary demi menyelamatkannya dari pihak militer yang akan menuntutnya atas kematian Steve. Kematian Han Ji Eun membuat Seo Soon Ae mengalami gangguan kejiwaan. Mary yang memiliki identitas baru sebagai Kim In Sook memasukkannya ke rumah sakit jiwa. Sedangkan Ji Hoon yang masih kecil dimasukkannya ke dalam panti asuhan.

 

Fakta demi fakta berhasil dikumpulkan oleh Ji Hoon. Akhirnya ia mengetahui bahwa In Sook adalah Mary. Ji Hoon sangat terguncang dan enggan meyakini fakta yang telah didapatnya. Sementara itu Yoon Seo yang mengetahui kelicikan Gong Soon Ho, bersedia diajak bekerja sama dengan In Sook. Ia tidak terima akan kenyataan yang diberitahu oleh In Sook kalau sebenarnya Nyonya Gong Soon Ho diam-diam telah membuat surat wasiat terbaru di mana hanya Jo Hyeon Jin-lah satu-satunya ahli waris yang akan menggantikan kedudukannya sebagai presiden JK Group. Padahal Yoon Seo sudah mengancam sang ibu mertua dengan cara ia akan menuntut cerai kepada Dong Jin. Nyonya Gong memang sangat anti akan perceraian di dalam keluarganya. Maka dari itu ia terpaksa memenuhi tuntutan Yoon Seo untuk menjadikan Dong Jin sebagai pewaris tunggal perusahaannya. Pada kenyataannya Gong Soon Ho yang licik tidak memenuhi permintaan tersebut sepenuh hatinya.

 

Di luar dugaan Dong Jin berhasil mengetahui tindakan Ohm Ki Do yang selalu membantu In Sook memuluskan rencana yang dijalankannya. Dong Jin menyuruh anak buahnya untuk menculik Ohm Ki Do. Dalam pertarungan berusaha melepaskan diri dari penculikan, Ohm Ki Do terpaksa menjatuhkan diri dari sebuah lantai yang berjalan buntu tepat bersamaan datangnya Ji Hoon yang bermaksud menyelamatkannya dari penculikan Dong Jin. Ohm Ki Do terluka parah dan segera dilarikan ke rumah sakit. Selang beberapa waktu setibanya di rumah sakit, setelah In Sook datang melihat keadaannya Ohm Ki Do menghembuskan napasnya yang terakhir. Sebelum mati ia sempat berpesan kepada Ji Hoon, agar Ji Hoon membela Mary baik dalam keadaan bersalah ataupun tidak atas keterlibatan Mary dalam kasus kematian Johnny Hayward. Jauh hari sebelumnya Ohm Ki Do juga telah mengirim sebuah paket kepada Ji Hoon yang berisi bukti-bukti bahwa Mary atau In Sook tidak bersalah. Akhirnya Ji Hoon memutuskan untuk berhadapan langsung dengan Gong Soon Ho. Dia pula yang membuat Gong Soon Ho kelabakan dengan opsi yang diberikan oleh Ji Hoon kepadanya. Sebab Ji Hoon sendiri pernah difitnah oleh Gong Soon Ho bahwa Ji Hoon yang telah membunuh Johnny Hayward. Boneka beruang Willshire menjadi bukti kuat yang menyudutkan Ji Hoon sebagai tersangka utama kasus tersebut. Hanya berkat usaha In Sook-lah Ji Hoon dapat terbebas dari tuduhan Gong Soon Ho, secara pribadi In Sook menulis surat pernyataan perihal jati dirinya yang sebenarnya dan keterlibatannya dalam kasus kematian Johnny Hayward. Gong Soon Ho sangat kaget membaca surat pengakuan In Sook, namun setelah menemui ibu negara dan membicarakan masalah tersebut, ibu negara yang sangat dekat dengan In Sook melarang keras Gong Soon Ho untuk mempublikasikannya kepada media. Oleh sebab itu setelah Ji Hoon dibebaskan dari tuduhannya, Gong Soon Ho kelabakan menghadapi pilihan yang diberikan oleh Ji Hoon, yaitu : mengumumkan kepada media mengenai perceraian Dong Jin dan Yoon Seo, atau mengakui segala kejahatan yang telah diperbuatnya selama ini dan Dong Jin dijebloskan ke dalam penjara. Atau bilamana tidak bersedia memilih salah satu di antara kedua pilihan tadi Gong Soon Ho diharuskan memilih pilihan terakhir yaitu menyerah kalah kepada In Sook.

 

Pada akhirnya di saat permasalahan semakin kritis In Sook yang bersedia mengikuti perintah Dong Jin untuk bunuh diri terjun dari atas puncak gedung JK Medis demi menyelamatkan nyawa Seo Soon Ae atau ibu kandung Ji Hoon, berhasil diselamatkan oleh Ji Hoon setelah Ji Hoon menggertak Gong Soon Ho untuk segera menghubungi Dong Jin dan menghentikan perbuatannya. Setelah In Sook selamat, Gong Soon Ho mendatangi kediaman In Sook dan menyatakan kekalahannya. Lalu ia mengajak In Sook berjabat tangan sebagai tanda pertikaian di antara mereka telah berakhir. Gong Soon Ho bersedia menyerahkan seluruh harta kekayaannya kepada In Sook. Sekeluarnya Goong Soon Ho dari rumah In Sook, tubuhnya mendadak drop. Ia merasa ajal sedang menjemputnya.

 

Pada hari upacara peresmian In Sook sebagai presiden JK Group yang baru, tiba-tiba saja Ji Hoon mendapat telepon dari Kang Choong Ki yang memberitahunya kalau ia sudah mengetahui siapa Kim Mary yang sebenarnya setelah Choong Ki berhasil mengorek informasi dari Kang Mi Ja. Ternyata Kang Mi Ja yang sempat diamankan oleh Ohm Ki Do ke Macao, terlibat kasus narkoba sehingga ia dipulangkan ke Korea. Sebelum Choong Ki datang, Ji Hoon bertindak lebih dulu untuk mengadili In Sook dan memaksanya mengakui perbuatan yang telah dilakukannya terhadap Johnny Hayward. Dengan sangat ketakutan In Sook pun menceritakan seluruh kejadian yang sebenarnya. Menurut pengakuan In Sook, Johnny memohon kepadanya untuk membunuhnya bila In Sook enggan mengakuinya sebagai anaknya. Johnny menusuk perutnya sendiri dengan sebuah benda kecil berujung runcing di saat ia memeluk In Sook sehingga menyebabkan In Sook panik. In Sook pun merasa bersalah atas insiden tersebut. Setelah Johnny pergi keluar meninggalkan Hotel JK dalam keadaan terluka, ia tidak lantas pergi jauh begitu saja melainkan ia ingin melindungi In Sook dari bahaya yang sedang mengancamnya. Hingga akhirnya Johnny tewas di taman tempat di mana mayatnya ditemukan oleh Choong Ki. Setelah In Sook menceritakan kejadian yang sebenarnya, Ji Hoon menyerahkan sejumlah barang bukti yang pernah dikirimkan oleh Ohm Ki Do sebelum ia mati kepada Choong Ki. Akhirnya In Sook dinyatakan tidak bersalah.

 

Kondisi kesehatan Gong Soon Ho sangat kritis. Ia sempat menyuruh asisten pribadinya untuk menghubungi Kim Richard, guna menyabotase helikopter yang akan ditumpangi In Sook. Namun pada detik-detik menjelang kematiannya ia malah berkata kalau dirinya ingin melihat In Sook karena ia merasa akan masuk neraka bersama-sama dengan In Sook hanya gara-gara In Sook sering mengatakan kepadanya : “Doronglah aku ke dalam jurang! Maka aku akan menarik tanganmu agar kau ikut mati bersamaku! Aku ingin kau yang melakukannya!”

 

Saat In Sook menaiki helikopter untuk memenuhi permintaan Gong Soon Ho yang ingin bertemu dengannya sebelum ajal menjemputnya, entah mengapa Ji Hoon malah ikut naik bersamanya. Lalu dikabarkan oleh media massa bahwa helikopter yang ditumpangi In Sook dan Ji Hoon telah menghilang selama 2 hari dan belum kunjung ditemukan. Kemungkinan helikopter mereka telah jatuh di suatu tempat yang tidak diketahui siapapun. Dan para penumpangnya dinyatakan telah tewas bersamaan dengan jatuhnya pesawat. Seminggu kemudian Hyeon Jin diangkat menjadi presiden JK Group menggantikan In Sook sesuai dengan isi surat wasiat yang dibuat Gong Soon Ho semasa hidupnya. Sementara Seo Soon Ae tinggal di panti asuhan bersama para sahabat Ji Hoon. Saat sedang mengemasi barang-barang Ji Hoon di kopernya, Soon Ae menemukan sepucuk surat yang telah ditulis oleh Ji Hoon sebelum ia pergi bersama In Sook. Dalam surat itu Ji Hoon mengatakan kalau ia sedang berhadapan dengan seekor monster, bila Soon Ae mendengar kabar bahwa dirinya telah mati dimakan monster maka harap jangan percaya pada berita tersebut. Soon Ae percaya pada isi surat itu. Ia menyuruh dua sahabat Ji Hoon untuk segera menikah meskipun tanpa kehadiran Ji Hoon.

 

Nun jauh di langit sana Han Ji Hoon tengah berbahagia bersama Kim In Sook. Setelah sekian lama ia membujuk wanita yang sangat dicintainya itu untuk pergi jauh meninggalkan JK Group akhirnya tercapai. In Sook bersedia ikut bersama Ji Hoon pergi berkeliling dunia dengan helikopter yang mereka naiki. Berdua mereka akan melupakan semuanya. SEKIAN.